Pages

banner

Total Pageviews

Kamis, 06 September 2012

Pemantulan pada cermin datar


Pemantulan pada Cermin Datar

Cermin datar adalah cermin yang permukaan pantulnya berupa sebuah bidang datar. Garis normal pada cermin datar adalah garis yang melalui titik jauh sinar dan tegak lurus bidang cermin. Permukaan cermin datar sangat halus dan memiliki permukaan yang datar pada bagian pemantulannya. Dibelakang kaca dilapisi logam tipis mengkilap sehingga tidak tembus cahaya. Cermin datar menghasilkan pemantulan teratur.
Sifat – sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah sebagai berikut:
a.       Bayangannya maya
b.      Bayangannya sama tegak dengan bendanya
c.       Bayangannya sama besar dengan bendanya
d.      Bayangannya sama tinggi dengan bendanya
Keteraturan sinar – sinar pantul pada cermin datar dapat digunakan untuk menggambarkan bayangan secara grafis dengan cara menggambarkan sinar datang dan sinar pantul.
Cermin Datar

Cermin datar menghasilkan pemantulan teratur. Oleh karena itu, bayangan yang dihasilkan dapat digambarkan.

Berdasar pengamatan dengan menggunakan cakra optik, Snellius menyimpulkan hal-hal berikut.
a. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
b. Sudut datang sama dengan sudut pantul.

Pernyataan Snellius tersebut dikenal dengan hukum pemantulan cahaya (sinar). Jika dua buah cermin datar disusun sehingga membentuk sudut maka akan diperoleh beberapa buah bayangan. Banyak bayangan yang terbentuk antara dua cermin dapat dinyatakan dalam persamaan berikut.






Menentukan tinggi minimal cermin untuk melihat tinggi seluruh bayangan benda
Dari gambar terlihat bahwa tinggi minimal cermin datar L = s + ½ d, sedangkan h = 2s + d atau s = ½ (h – d) sehingga kita dapatkan tinggi minimal cermin
L = ½ (h – d) + ½ d
atau
Persamaan untuk menentukan tinggi minimal cermin datar agar dapat melihat tinggi seluruh bayangan benda
dengan
L = tinggi minimal cermin datar (m)
h = tinggi benda (m)







Pembentukan bayangan pada cermin datar

Hukum pemantulan cahaya menurut Snellius adalah sebagai berikut :
1.     Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada bidang datar
2.     Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)

Pembentukan bayangan oleh cermin datar adalah dibentuk oleh  perpotongan perpanjangan dari sinar-sinar pantul.
Perhatikan pembentukan bayangan oleh Cermin datar berikut :

 Proses pembentukan bayangan :

  1. Benda di depan cermin datar.
  2. Berlaku hukum pemantulan.
  3. Sinar datang pertama (biru muda) melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (biru muda).
  4. Sinar datang kedua (merah) melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (merah).
  5. Perpotongan perpanjangan sinar pantul pertama dan kedua (biru muda dan merah putus-putus) berpotongan, dan itu merupakan bayangan ujung benda.
  6. Sinar ke tiga (kuning) melalui pangkal benda dan mengenai cermin, akan dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (kuning), merupakan bayangan pangkal benda.
  7. Terbentuklah bayangan benda oleh cermin datar.

Untuk mendapatkan seluruh bayangan benda pada cermin datar, kita harus menggunakan cermin yang panjangnya minimal ½ dari tinggi bendanya.




L = panjang minimal cermin (m)
h = tinggi benda (m)

 Agar bayangan dapat terlihat keseluruhan, maka cermin harus diletakkan dari lantai setinggi;



H = tinggi cermin dari ujung bawah cermin
h = tinggi orang / benda (m)
x = jarak mata ke ujung kepala

Jika dua buah cermin datar diletakkan membentuk sudut รก, maka jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua cermin datar dari sebuah benda adalah :



n = jumlah bayangan
                       a= sudut apit kedua cermin datar

0 komentar:

Posting Komentar

 

Page Rank

Rank