Pemantulan pada Cermin Datar
Cermin datar adalah
cermin yang permukaan pantulnya berupa sebuah bidang datar. Garis normal pada
cermin datar adalah garis yang melalui titik jauh sinar dan tegak lurus bidang
cermin. Permukaan cermin datar sangat halus dan memiliki permukaan yang datar pada
bagian pemantulannya. Dibelakang kaca dilapisi logam tipis mengkilap sehingga
tidak tembus cahaya. Cermin datar menghasilkan pemantulan teratur.
Sifat – sifat
bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah sebagai berikut:
a.
Bayangannya maya
b.
Bayangannya sama tegak dengan
bendanya
c.
Bayangannya sama besar dengan
bendanya
d.
Bayangannya sama tinggi dengan
bendanya
Keteraturan
sinar – sinar pantul pada cermin datar dapat digunakan untuk menggambarkan
bayangan secara grafis dengan cara menggambarkan sinar datang dan sinar pantul.
Cermin Datar
Cermin datar menghasilkan
pemantulan teratur. Oleh karena itu, bayangan yang dihasilkan dapat
digambarkan.
Berdasar pengamatan dengan menggunakan cakra optik, Snellius menyimpulkan
hal-hal berikut.
a. Sinar datang, garis normal,
dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
b. Sudut datang sama dengan
sudut pantul.
Pernyataan Snellius tersebut dikenal dengan hukum pemantulan cahaya
(sinar). Jika dua buah cermin datar disusun sehingga membentuk sudut maka akan
diperoleh beberapa buah bayangan. Banyak bayangan yang terbentuk antara dua
cermin dapat dinyatakan dalam persamaan berikut.
Menentukan
tinggi minimal cermin untuk melihat tinggi seluruh bayangan benda
Dari gambar
terlihat bahwa tinggi minimal cermin datar L = s + ½ d, sedangkan h = 2s + d
atau s = ½ (h – d) sehingga kita dapatkan tinggi minimal cermin
L = ½ (h –
d) + ½ d
atau
Persamaan
untuk menentukan tinggi minimal cermin datar agar dapat melihat tinggi
seluruh bayangan benda
|
dengan
L = tinggi
minimal cermin datar (m)
h = tinggi
benda (m)
Pembentukan bayangan pada cermin datar
Hukum pemantulan cahaya menurut Snellius adalah
sebagai berikut :
1.
Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada bidang datar
2.
Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)
Pembentukan bayangan oleh cermin datar adalah
dibentuk oleh perpotongan perpanjangan dari sinar-sinar pantul.
Perhatikan pembentukan bayangan oleh Cermin datar
berikut :
Proses pembentukan bayangan
:
- Benda di depan cermin datar.
- Berlaku hukum pemantulan.
- Sinar datang pertama (biru muda) melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (biru muda).
- Sinar datang kedua (merah) melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (merah).
- Perpotongan perpanjangan sinar pantul pertama dan kedua (biru muda dan merah putus-putus) berpotongan, dan itu merupakan bayangan ujung benda.
- Sinar ke tiga (kuning) melalui pangkal benda dan mengenai cermin, akan dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (kuning), merupakan bayangan pangkal benda.
- Terbentuklah bayangan benda oleh cermin datar.
Untuk mendapatkan seluruh bayangan benda pada
cermin datar, kita harus menggunakan cermin yang panjangnya minimal ½ dari
tinggi bendanya.
L = panjang minimal cermin (m)
h = tinggi benda (m)
Agar bayangan dapat terlihat keseluruhan,
maka cermin harus diletakkan dari lantai setinggi;
H = tinggi cermin dari ujung bawah cermin
h = tinggi orang / benda (m)
x = jarak mata ke ujung kepala
Jika dua buah cermin datar diletakkan membentuk
sudut รก, maka jumlah
bayangan yang dibentuk oleh dua cermin datar dari sebuah benda adalah :
n = jumlah bayangan
a= sudut apit
kedua cermin datar
0 komentar:
Posting Komentar